Translate

Minggu, 15 Maret 2015

Kena Tipu di Bandara

awas penipuan

Bukan maksud menjelekan atau apa ya, ini hanya pengalaman supaya bisa diambil hikmahnya. Kejadiannya sebetulnya sudah beberapa bulan yang lalu, tepatnya terjadi pada bulan oktober 2014, karena menurutku pengalaman ini unik jadi aku menulisnya. Ini adalah pengalaman pertamaku bepergian naik pesawat sendiri, sebelumnya sih naiknya bareng saudaraku yang sudah berpengalaman. Hehe biasanya sih kalau bepergian naiknya bus antar kota ataupun propinsi lancar-lancar saja, lha ini naik pesawat bagiku sih ya masih awam.Ya apa boleh buat karena perjalanannya antar pulau, jalan satu-satunya agar aku bisa pulang ya naik pesawat dan walaupun ada alternatif kedua yaitu naik kapal (gak berani gue naik kapal).

Seminggu sebelumnya saya sudah pesan tiket secara online dengan rute Banjarmasin - Solo, lalu aku pergi kebandara Syamsudin Noor. ini yang ku maksud unik mas bro, terjadi pas mau Check-in. Waktu itu aku masuk ruang Check-in sambil menggendong tas ransel dan menenteng kardus kecil, tiba-tiba ada 2 orang bapak-bapak yang menghampiriku dan bilang "tasnya mas" dan mereka langsung membawa tas dan kardusku, yang masing-masing barang bawaanku dibawanya satu kearah kanan yang satu ke kiri. Dalam hati akupun berfikir "oh ini pasti petugas yang sedang ingin mengecek barang bawaan" jadi aku pun nurut aja. Dan beberapa menit kemudian aku menghampiri bawaanku yang dibawa ke arah kiri. Ternyata sudah berubah mas bro, tas saya sudah berbungkus plastik. Lalu aku tanya kepada orang yang membukus tasku, "lho ini kok dibungkus mbak?" "Iya mas, jadinya Rp 40ribu." "Lho mbak aku kan enggak nyuruh dibungkus, kenapa dibungkus?" "Tadi pas diambil tasnya masnya gimana, saya cuma tugas bungkusin saja lho mas" lalu aku tengok kanan kiri cari bapak yang ambil tas ku tadi, eh ternyata ga ada (cari mangsa lagi kali ya). Lalu aku jelasin pada mbaknya "tadi tas ku main diambil aja mbak, harusnya kan nawarin dulu mau dibungkus apa tidak." Lalu aku bilang begini "ini aku lepas saja  plastiknya mbak, tas saya gak perlu dibungkus (hehe isinya gak berharga, jadi gak perlu dibungkus)" dia jawab "gak bisa mas tetep harus bayar." Lalu dari pada ribut terpaksa deh aku bayar. Kemudian aku menghampiri kardusku yang dibawa ke sebelah kanan, yang juga dibungkus plastik. Ternyata mas bro suruh bayar lagi Rp 40ribu. . Ajegile. . Terpaksa aku bayar total Rp 80ribu.

 Sumpah, kalo ini sih namanya penipuan. Dengan melihat cara yang mereka gunakan sudah pasti salah. Yang namanya penyedia jasa, harusnya jasa diberikan apabila konsumen membutuhkan atau memintannya. Harusnya kan ada tawar menawar dulu antara penyedia jasa dan konsumen, kalau maunya dibungkus ya dibungkus kalau tidak ya jangan dibungkus. Lha ini main bungkus saja. La kalo dompet, handphone atau barang penting lainnya ada didalam tas yang dibukus, kan repot juga kan kita harus membongkarnya kembali pada saat membutuhkan.

Dan teryata mas bro ternyata ada yang mengalami hal serupa bahkan satu bungkusnya mencapai Rp 60ribu berarti masih mending aku. Ini sih sangat disesalkan ya mas bro, mungkin ini dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab. Bagi temen-temen ini bisa menjadi contoh untuk dijadikan pelajaran supaya hal sepeti ini bisa dihindari. dan bagi mereka yang suka menipu bertaubatlah!! Carilah uang dengan halal.

~Semoga Bermanfaat~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar